24 Sep 2012

Tafsir Qs. Al-Baqarah 62, Semua Agama Sama ?

Tafsir Ayat

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ

أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ

Apakah maksud dari ayat 62 pada surat Al-Baqarah ?

Terjemahnya kira –kira seperti ini “Sesungguhnya orang-orang yang beriman (orang Islam, mukmin), orang Yahudi (pengikut Sayyidina Musa As),dan orang-orang Nasrani ( Para pengikut sayyidina Isa As), dan Orang-orang Shobiin (pengertiannya sangat bermacam-macam salah satunya yang paling kuat adalah orang Arab-Arab terdahulu, yang tidak ikut menyembah berhala, tidak punya syariat, tapi mereka menyakini tidak ada Tuhan selain Allah mereka mengucap, lailahalillah, tapi mereka tidak punya agama tertentu) karena itu dulu orang-orang Islam yang beriman kepada Rasulullah, oleh orang-orang Quraisy disebut Shaba-u, washabaa muhammadun), yakni orang-orang yang beriman kepada Allah, dan beriman kepada hari akhir dan berbuat baik, Maka bagi mereka, mereka akan mendapat pahala mereka yang berada di sisi Tuhan mereka, tidak ada takut bagi mereka dan mereka juga tidak meresakan sedih nantinya.

Ini ayat ada sebagian kecil kalangan yang memahaminya secara keliru, dimana mereka memahami bahwa semua orang yang beriman kepada Allah, baik itu penganut agama Islam, penganut agama Yahudi, penganut agama Nasrani, dan orang-orang Shobiin, yang penting beriman pada Allah, percaya pada akhir dan berbuat baik akan masuk surga, kapanpun mereka hidup, termasuk hidup di zaman kita sekarang ini.

Dari pemahaman yang salah ini, membuat semua agama yang sekarang ini terutama agama samawi, itu sama. Dijanjikan oleh Allah akan masuk surga. Nah , inilah pemahaman yang keliru.

Karena itu kita harus melihat konteks ayat ini, ayat ini Asbabun Nuzulnya adalah ketika Sayyidina Salman Al-Farisi, menceritakan orang-orang yang dahulu. Sebelum Salman masuk Islam. Salman itu berteman dengan para Pendeta, Yahudi, diantara mereka ada yang taat.

Beliau sejak muda malang melintang mencari kebenaran, mungkin dalam bahasa sekarang mencari tuhan. Salman ini masuk dan bergaul kedalam masyarakat yahudi, dengan meyelami agama yahudi dengan sebaik-baiknya. Juga bergaul dengan para pendeta masuk agama nasrani. Sangat aktif bergaul dengan mereka, sampai memahami tidak tanduk perilaku mereka semua.

Sampai akhirnya, Allah memberikan hidayah hingga Salman sampai di Madinah, dan akhirnya masuk Islam. Setelah masuk Islam inilah, pernah satu hari, Salman bercerita kepada Nabi, “Ya Nabi, Saya dulu itu berteman dengan Pendeta, diantara mereka ada sangat taat beribadah, mereka shalat, puasa, mereka juga selalu melakukan yang baik-baik ini nasib mereka kira-kira bagaimana Nabi ?” itulah pertanyaan Salman.

Dari pertanyaan inilah, turunlah ayat sebagai jawaban atas pertanyaan Salman ini, yaitu ayat seperti diatas. QS. Al-Baqarah ayat 62, bahwa orang-orang Mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan Shobiin yang beriman kepada Allah, beriman kepada hari akhir, dan berbuat baik akan masuk surga.

Maksud dari ayat ini adalah mereka yang hidup Sebelum diutusnya Sayyidina Rasululillah Muhammad Saw. Karena para pengikut nabi Musa As, banyak diantara mereka diantara mereka yang shaleh. banyak para auliya dan para wali diantara mereka. Sampai pada zaman sayyidina Isa, maka ketika diutusnya nabi Isa, mereka wajib beriman kepada sayyidina Isa, mereka yang tidak beriman kepada Sayyidina Isa As, keluar dari Alladzina Haadu, karena tuntutan kitab taurat sama dengan kitab injil, kitab injil mushoddiqon, menyambung kitab taurot. ketika sayyidina Isa diutus kemudian orang-orang beriman kepada sayyidina Isa, orang yang beriman kepada Nabi Isa inilah yang disebut Nasaara.

Yang menjalankan agama nasraninya dengan baik, sampai diutusnya Nabi Kita Muhammad Saw, mereka orang-orang sholeh yang dijanjikan dalam ayat ini dengan falahum ajruhum ‘inda rabbihim

Nah, setelah diutusnya nabi kita, semua wajib beriman kepada Nabi kita. Orang-orang yang yahudi dan nasrani yang tidak beriman kepada Nabi Kita, pada hakikatnya mereka bukan alladzina haduu wannasara, kenapa ? karena dalam kitab mereka baik taurat ataupun kitab injil, sudah dijelaskan bahwa nanti akan lahir Nabi di akhir zaman, dengan ciri-ciri yang diterangkan sifat-sifatnya secara jelas dalam Taurat ataupun Injil, yang tidak lain menunjukkan kepada Nabi kita Muhammad Saw. Jadi orang-orang yang tidak beriman kepada Nabi kita , hakikatnya tidak masuk pada alladzina haadu wannasara. Karena mengingkari salah satu ayat dalam kitab taurat dan injil mereka,

Jadi inilah ayat yang menjawab pertanyaan sahabat Salman Al Farisi RA, dimana sebelum Nabi diutus Salman pernah berteman dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani yang baik, senang beribadah, taat beribadah, mereka seperti apa ? mereka ini adalah falahum ajruhum ‘inda rabbihim

Para pengikut nabi ketika syariat nya masih berlaku, dan mereka yang berbuat baik, beriman kepada allah inilah yang dimaksud dengan alladzina haadu wannasara wa shabiin.
 Sumber: alhikmahdua.net

0 komentar:

Posting Komentar