28 Okt 2012

Thaharan dan Tata Cara Berwudhu


Thaharah adalah melakukan suatu perbuatan tertentu agar diperbolehkan melakukan shalat. Seperti wudhu dan mandi.
Adapun urutan tata tertib berwudhu, yaitu :
1. Menghadap kiblat.
2. Membasuh telapak tangan
3. Mengambil air untuk berkumur, tiga kali.
4. Mengambil air untuk dihirup dengan hidung lalu disemprotkan kembali, tiga kali.
5. Mengambil air untuk membasuh wajah, mulai dari permukaan dahi sampai ke ujung dagu bagian depan, dari telinga sebelah kanan sampai telinga sebelah kiri, tiga kali (untuk basuhan yang pertama sambil niat dalam hati). Lafal niat :

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلأَصْغَرِ ِللهِ تَعَالَى.

“Saya berniat wudlu untuk menghilangkan hadats.”
6. Kemudian mengabil air untuk membasuh kedua tangan hingga kedua siku sampai ke bagian tengah lengan tangan atas, tiga kali.
7. Kemudian mengusap bagian kepala dengan cara membasahi kedua telapak tangan terlebih dahulu, lalu mempertemukan ujung jari-jari kedua tangan dan meletakkannya pada kepala bagian depan terus dijalankan ke bagian belakang kepala, lalu dikembalikan lagi kedepan, tiga kali.
8. Kemudian mengusap kedua telinga bagian luar dan dalamnya, dengan air yang baru diambil (bukan air untuk mengusap kepala), dengan cara memasukkan kedua jari telunjuk kedalam dua lubang telinga, lalu usaplah bagian luar daun telinga dengan ibu jari bagian dalam, tiga kali.
9. Kemudian membasuh kaki sebelah kanan lalu sebelah kiri hingga kedua mata kaki sampai bagian tengah betis, dan menyela jari-jari kaki dengan jari kelingking tangan kiri, dimulai dari jari kelingking kaki sebelah kanan sampai ke jari kelingking kaki sebelah kiri. Caranya, jari kelingking tangan tersebut dimasukkan dari bawah jari-jari kaki, sebanyak tiga kali.
10. Kemudian setelah selesai berwudlu, angkatlah pandangan ke arah langit dengan membaca doa :

أَشْهَدُ أَنْ لاَاِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُـهُ، سُبْحَانَكَ اَللَّـهُـمَّ وَبِحَـمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، عَمِلْتُ سُوْئًا وَظَلَمْتُ نَفْسِى، اَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، فَاغْفِرْلِى وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَـلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَاجْعَلْنِى مِنْ عِبَادِكَ الـصَّالِحِيْنَ، وَاجْعَلْنِى صَبُوْرًا شَكُوْرًا، وَاجْعَلْنِى أَذْكُرُكَ ذِكْرًا كَثِيْرًا وَأُسَبِّحُكَ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً.

“Hamba bersaksi, bahwa tiada Tuhan selain Allah, yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya dan hamba bersaksi, bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Maha suci Engkau ya Allah dengan segala puji untuk-Mu. Hamba bersaksi tiada Tuhan yang disembah selain Enkau. Hamba telah berbuat kesalahan dan menganiaya diri hamba sendiri, (oleh kerena itu)maka hamba memohon ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Ampunilah dosa hamba dan terimalah taubat hamba. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang menerima taubat. Ya Allah jadikanlah hamba termasuk golongan orang-orang yang bertaubat, golongan orang-orang yang suci, golongan hamba-hamba-Mu yang baik, sabar dan selalu bersyukur. Dan jadikanlah hamba orang yang selalu ingat kepada-Mu dan bertasbih kepada-Mu di waktu pagi dan sore.”
(Ust. Hanif Hidayatullah, S.Pd.I – dari berbagai sumber)

17 Okt 2012

Haji Altruis

Oleh: Ahmad Rifai Zen, MA

Namanya Muhammad bin Zuhri, biasa dipanggil Muhammad Zuhri. Tidak terlalu terkenal seperti Saifudin Zuhri yang belum lama ini digerebek tim Densus 88 memang. Tapi di kalangan para aktivis masjid, nama putra kelahiran Pati ini sangat populer. Aktivis Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) malah mengakuinya sebagai “Kiai Haji”.

Bukan terlalu berlebihan jika tokoh yang satu ini disebut kiai. Selain budayawan terkenal Emha Ainun Najib pernah tercatat sebagai salah seorang “santrinya”, nama tokoh ini juga tercatat sebagai salah satu pemrakarsa berdirinya Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Begitulah label yang penulis sendiri dengar ketika beliau memberikan ceramah di kediaman bos Mc Donald Indonesia, Ir. Bambang Rahmadi.

Penulis tidak begitu mengerti kenapa sosok low profile ini sangat tahu banyak pelajaran filsafat yang sering kali membuat kepala banyak orang pusing tujuh keliling. Masa mudanya dia jalani sebagai guru agama, tetapi ternyata jiwa senimannya lebih dominan, hingga ketika ia sudah menjalani hidup berrumah tangga, pria yang biasa disapa Pak Muh ini meimilih hidup di Jakarta sebagai seorang pelukis.

Tetapi dari profesi inilah titik tolak perjalanan spiritualnya justru dimulai. Di kota seribu impian ini Haji altruis tidak menjalani kehidupan secara mulus. Dengan mengandalkan pekerjaan sebagai pelukis, pendapatan pria berkaca mata ini kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya di kampung. Walhasil istri dan anak-anak sering kali hidup terlantar.

Dalam kondisi seperti ini tiba-tiba datang seorang nenek tua yang menawarkan jasa kepadanya. Di tengah kehidupan Jakarta yang serba komersil, sang nenek datang bak dewa penolong. Si nenek menawarkan sebuah rumah layak untuk ditempati gratis oleh pria kalern ini. Tentu saja sang Kiai tidak menolaknya, melihat ketulusan si nenek.

Setelah cukup lama tokoh yang selalu memakai kopyah ini menempati rumah cantik itu, beliau mulai mencium gelagat kurang beres dari si nenek. Usut punya usut, si nenek i ternyata penganut ilmu hitam yang telah beberapa kali berhasil menjebak beberapa pria serupa Pak Muh untuk dijadikan tumbal ilmu setan nenek reot ini. Sekarang giliran pak Muh. Mengetahui hal ini sang altruis yang saat itu masih polos tidak bisa melakukan apa-apa. Nasibnya kini benar-benar bagai telur di ujung tanduk. Dia benar-benar dalam posisi terjepit tak berdaya sama sekali.

Dalam kondisi inilah nampaknya Allah menunjukkan kuasanya. Pria yang masih polos ini hanya pasrah total, pasrah menyerahkan nasibnya kepada Sang Pencipta makhluk. Ia menyadari sepenuh hati bahwa dirinya hanya seorang mahluk yang tak berdaya. Belakangan Ia baru tahu maqam seperti itu adalah maqam mutawakkilin, derajat lebih tinggi dari tingkatan mu’minin dan muttaqin. Benar, dengan kuasa ilahi, akhirnya ia selamat dari cengkeraman maut.

Penistiwa itu seolah benar-benar telah merubah garis hidup “haji altruis” 180 derajat. Selain karena dia telah cukup mempunyai latar belakang pengetahuan agama karena pernah menjadi guru agama, sejak peristiwa itu ruang cakrawala spiritualitas haji altruis seakan terbuka penuh (mukasyafah). Ini membuat kiai yang foto auranya didominasi aura fositif ini ingin menjadi pengabdi Tuhan yang benar-benar kaffah. Dengan cara menjadi pelayan seluruh hamba-hamba-Nya di bumi, sang altruis ingin mengekspresikan dirinya benar-benar sebagai khalifatullah fi al-ardh. Begitulah priinsip yang dipegangnya hingga kini.

Rahasia Lailatul Qadar

Oleh : Abah KH. Moch. Masruri Abdul    Mughni

LAILATUL qadar punya beberapa pengertian. Pertama, alqodru artinya assyaroofu arrofii (kemuliaan tinggi) atau walqodrul ’aly (kedudukan yang tinggi). Kedua, dari kata taqdir yang artinya ketentuan. Ketiga dari alqodru yang artinya doyyiq atau sempit.

Dikatakan malam mulia karena Allah SWT mengangkat umat Muhammad saw dengan diturunkannya Alquran sebagai way of life, jalan hidup untuk mencapai tingkatan yang tinggi di sisi Allah.
Allah juga mengangkat umat Muhammad dengan memberi bonus yang dahsyat di mana ibadah satu malam mendapatkan pahala ibadah lebih baik dari 1.000 bulan. Seribu bulan itu sama dengan 83 tahun lebih empat bulan.

Menurut Ibnu Abbas, sebab turunnya QS Al-Qadar 1-5 ialah Malaikat Jibril menyebutkan di hadapan Nabi seorang hamba yang namanya Syam’un Al-Ghozi.
Ia memerangi orang kafir dalam masa 1.000 bulan. Dengan berpuasa siang harinya dan qiyamul lail semalam suntuk selama 1.000 bulan. Rasulullah menyampaikan kepada Jibril berharap umatnya memperoleh pahala seperti yang diperoleh Syam’un Al-Ghozi.

Lalu Rasul mohon kepada Allah, ’’Ya Allah, engkau jadikan umatku umat yang terpendek umurnya tetapi paling banyak amalnya.’’Kemudian Allah memberikan kepada umat Muhammad bonus yang tidak diberikan kepada umat lain, yaitu satu malam senilai seribu bulan.

Kedua, kenapa disebut alqadar berpengertian takdir artinya taqdiirul umur. Karena pada malam itu, Allah menyerahkan kepada empat malaikat sebagai pengatur segala urusan baik masalah kematian, hidup, rezeki, sehat dan sakit, naik dan turun pangkat, hujan dan kemarau dan lain-lain. Empat malaikat tersebut yaitu Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail. Ketiga, alqadar yang berarti malam sempit, karena turunnya rombongan malaikat ke dunia sehingga penuh oleh malaikat.

Lailatul qadar merupakan hal yang dirahasiakan oleh Allah SWT kapan persisnya hanya Allah semata yang tahu. Hal itu terkandung beberapa hikmah antara lain agar orang tekun beribadah sepanjang masa utamanya dalam bulan suci Ramadan. Tidak hanya mencari pada malam selikuran saja. Sebagaimana Allah juga merahasiakan saatul ijabah (waktu yang segala pinta manusia dikabulkan) pada hari Jumat dirahasiakan kapan jamnya.

Kemudian ismul a’dzom dari 99 asma-asma Allah juga dirahasiakan. Dimana ismul a’dzom itu apabila dibuat berdoa Allah mengabulkannya dan apabila dibuat minta Allah memberikannya. Apabila dipakai mohon ampun Allah mengampuninya.

Sebagaimana orang mukmin pada masa Nabi Sulaiman yang dengan ismul a’dzom bisa memindahkan singgasana Ratu Bilqis dari kerajaan Saba Yaman ke Palestina dalam sekejap mata.
Allah merahasiakan wali atau kekasihnya dimana orang yang memusuhi wali berarti menantang perang dengan Allah. Hal itu bertujuan agar manusia ber-khusnudzon kepada setiap manusia, menghormati orang lain dan tidak gampang menuduh jelek orang lain. Ajal manusia juga dirahasiakan kapan datangnya, agar manusia selalu siaga menghadapi kedatangan malaikat pencabut nyawa sewaktu-waktu.

Sholatil wustho juga dirahasiakan agar orang memperhatikan dan menjaga shalat lima waktu. Allah berfirman ’’Hafidzuu ala sholawatii wassholatil wustho’’. Secara umum, Allah memerintahkan agar kita memerhatikan seluruh shalat, namun Allah SWT mengkhususkan terhadap shalatil wustho.

Namun, sholatil wusto itu kapan? Isya, Subuh, Zuhur, Asar atau Maghrib itu dirahasiakan. Hikmahnya agar orang selalu menjaga semua shalat lima waktu.

Kalau ingin dapat Lailatul Qadar disarankan beribadahlah sepanjang malam utamanya bulan Ramadan dengan ibadah. Beribadah tidak pilah-pilih pada malam selikuran saja. Kalau berdoa ditentukan yang ijabah hanya itu. .
Siti Aisyah ra dalam malam-malam terakhir Ramadan memperbanyak doa, ’’Allahumma innaka afuiuwun karimun tuhibbul ’afwa fakfuanni’’. Meski kapan lailatul qadar dirahasiakan, dalam kitab tafsir Showi Syeh Imam Abil Hasan As-Syadzili berdasarkan pengalaman spiritualnya memberikan tanda-tanda datangnya lailatul qadar. Tanda-tanda itu seperti terangnya cuaca, tidak ada lolongan anjing, berhembusnya angin sepoi-sepoi basah dan lain-lain.
Syeh Imam Abil Hasan As-Syadzili juga memberikan ancar-ancar kalau awal Ramadan hari Ahad maka kemungkinan besar lailatul qadar jatuh pada malam 29 Ramadan.

Kalau awal Ramadan pada Senin, maka lailatul qadar jatuh malam 21. Kalau awal Ramadan pada Selasa, maka jatuh malam 27, Kalau awal Ramadan pada Rabu, maka jatuh malam 19. Kalau Kamis jatuh malam 25. Kalau Jumat jatuh malam 17 dan bila awal Ramadan hari Sabtu, maka lailatul qadar jatuh 23 Ramadan.

Namun pengalaman spiritual ulama yang lain juga berbeda. Hidupkanlah malam-malam Ramadan dengan aktivitas ibadah. Semoga kita termasuk yang mendapatkan lailatul qadar. Amin. (53)